CINDERRELA
Pada
Zaman dahulu, hiduplah seorang gadis muda nan cantik yang hidup bersama ibu
tiri dan kedua sodari tirinya. Gadis muda nan cantik tersebut sungguh hidup
sengsara bersama ibu tirinya dan kedua sodari tirinya yang tidak menyukainya.
Semua hal baik dan cinta kasih sayang ibu tirinya hanya untuk anak kandungnya
sendiri. Tapi, untuk gadis muda nan cantik itu, tidak ada sama sekali.
Karena ia harus bekerja keras sepanjang hari, dan hanya ketika malam datang dia
diizinkan untuk duduk untuk sementara waktu didekat perapian. Itu lah bagaimana
dia mendapatkan panggilan akrabnya. Semua orang memanggilnya Cinderella karena
tiap malam dia duduk didekat perapian.
Sudah jelas, walaupun Cinderella
berpakaian ala kadarnya dan koto berdebu, kecantikan Cinderella tidak
tebantahkan lagi. Sementara sodaritirnya, tidak peduli betapa bagusnya dan
elegannya pakaian mereka kenakan, mereka kalah cantik dengan Cinderella.
Suatu
hari, pesta dansa diadakan oleh keluarga raja untuk menemukan calon istri untuk
sang pangeran. Mendengar berita tersebut, sodari tiri Cinderella merengek pada
ibunya untuk membelikannya baju baru yang indah untuk pesta dansa teresebut.
Mereka berharap, sang pangeran memilih salah satu dari mereka sebagai calon
istrinya. Seperti halnya semua gadis di kerajaan tersebut, Cinderela pun ingin
pergi ke pesta dansa terseubt. Tapi ibu tirinya melarangya untuk pergi dan
malah memerintahkanny untuk bersih-bersih rumah.
"Cinderella, tak mungkin
pangeran melirik gadis dekil, kumuh seperti kamu. Kamu lebih baik tinggal di
rumah, mencuci piring, mengepel lantai dan merapikan tempat tidur untuk
sodaritiri mu. Karena mereka akan pulang lelah dan sangat mengantuk."
perintah ibu tirinya.
Cinderella hanya menganggukkan kepalanya dan mulai bekerja. Tiba-tiba sesuatu
yang menakjubkan terjadi. Di dapur, di mana Ciderella duduk sendiri, ada sorot
cahaya dari jendela dapurnya. Dan muncul lah seorang peri baik hati.
Jangan takut Cinderella sayang, saya
tahu apa yang kamu rasakan, sayangku . Apakah kamu ingin pergi ke pesta
dansa?" tanya peri.
"Ya, saya ingin. Tapi lihat!. Bagaimana saya bisa pergi ke pesta dansa
dengan baju compang camping seperti ini? Saya juga tidak mempunayi kendaraan
untuk pergi ke sana. Cinderella menjawab.
Kemudian sang peri merubah
gaun Cinderella menjadi gaun yang paling indah dan dengan sepatu yang indah,
yang terindah yang pernah dilihat di alam semesta. Sang peri tersebut juga
merubah labu menjadi kereta kencana dan merubah enam tikus menjadi enam kuda
putih.
"Sekarang, kamu bisa pergi ke istana dengan gaun dan sepatu ini serta
kereta kenca dan enam kuda putih tersebut. Tapi ingat sayangku Cinderella, kamu
harus meninggalkan pesta dansa tepat di tengah malam dan pulang. Ketika itulah
mantranya berakhir. Kereta kencana mu akan berubah kembali menjadi labu, kuda
putihnya akan menjadi tikus dan kamu akan berpakaian compang-camping lagi.
Cinderella pun pergi ke istana dan langsung menuju ke ruang dansa. Di dalam
ruang dansa, Cinderella membuat kagum semua orang di sana termasuk sang
pangeran. Ketika pangeran menetap mata Cinderella, ia takjub oleh
kecantikannya. Berjalan mendekatinya, ia membungkuk dalam-dalam dan mengajaknya
berdansa.
Cinderlla
benar benar merasa sangat bahagia malam itu. Kebahagiaannya tersebut hampir saja
melupakan perkataan sang peri untuk harus kembali sebelum tengah malam.
Teringat apa yang peri katakan, Cinderella berlari kembali ke kereta kencana
dan pulang. Tapi dia kehilangan salah satu sepatunya di ruang pesta.
Sang terkejut dan sedih melihat gadis
yang dicintainya pergi. Pangeran yang terpikat hatinya tersebut pun mengambil
sepatu itu dan akan mencari gadis yang kaki pas dengan sepatu tersebut.
Pada
keesokan harinya, sang pangeran mulai mencari ke semua penjuru di kerajaan tapi
tidak ada gadis yang kaki nya pas dengan sepatu itu. Sampai dia menemukan rumah
Cinderella dan meminta sodari tiri Cinderella untuk memakai sepatu tersebut.
Tapi tak satu pun pas dengan sepatu itu. Pangeran pun mulai putus asa.
"Apakah ada gadis lain di sini?" pangeran bertanya.
"Ya, ada. Tapi dia sangat jelek. Dan saya pikir dia bukanlah gadis yang
Anda cari." jawab ibu tiri Cinderella.
"Panggil dia kesini!" tanya pangeran.
Kemudian ibu tiri Cinderella memanggil Cinderella untuk keluar dengan pakaian
compang-camping dan mengenakan sendal butus seperti biasa. Pangeran mulai
memakai kan sepatu itu ke kaki Cinderella, dan itu cocok.
Pangeran percaya bahwa Cinderlla adalah gadis yang dia temui di pesta dansa.
Kemudian sang pangeran meminta Cinderella untuk menikah dengannya. Dan pada
akhirnya Cinderella dan sang pangeran hidup bahagia selamanya.